Untuk Pertama Kali, Prodi KPI Adakan Pelatihan Public Affair Analyst

July 14, 2022, oleh: superadmin

Yogyakarta – “Indonesia hanya memiliki 13,4 juta orang tenaga ahli. Dibanding dengan jumlah penduduk usia produktif yang lebih dari 180 juta orang.” Jelas Dr. Filosa Gita Sukmono, M.A., dalam materi sesi pertama tentang pentingnya sertifikasi untuk lulusan perguruan tinggi. Hal tersebut disampaikan saat membuka kegiatan pelatihan persiapan Uji Kompetensi Skema Public Affair Analyst yang dilaksanakan oleh program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Tutorial 3, Gedung Pascasarjana, Kampus Terpadu UMY pada Kamis, 14 Juli 2022, tersebut bertujuan untuk mempersiapkan calon lulusan konsentrasi komunikasi yang memiliki kompetensi di bidang Public Relations. “Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi calon lulusan KPI, dengan sertifikat kompetensi.” Ucap Dr. Ahmad Hermawan., Lc., M.A, kepala program studi KPI.

Kegiatan diikuti oleh mahasiswa KPI angkatan 2019 dan 2018, dan berlangsung selama sehari penuh. Selain direktur Filosa Gita Sukmono, kegiatan menghadirkan pembicara lain yaitu Aswad Ishak, M.Si, Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UMY. Aswad menyampaikan materi mengenai merancang produk kehumasan, opini di media massa dan monitoring isi media. Selain materi yang disampaikan dengan seminar, kegiatan juga berlangsung dengan praktik langsung membuat monitoring media, membuat opini dan riset public relations.

Peserta aktif melakukan diskusi di tiap sesi. Refan, selaku peserta kegiatan menanyakan mengenai anomali dalam masalah biaya uji kompetensi. “jadi harus kompeten padahal belum bekerja. Padahal yang dibutuhkan dalam dunia kerja adalah yang kompeten”. pertanyaan tersebut menjadi diskusi, “bahwa memang sebenarnya ada yang free dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Hibah begitu ya, tapi memang UMY tidak ambil karena kita mampu membiayai operasionalnya.” Jelas Filosa.