Berita

Yogyakarta– Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KPI UMY)  menyelengarakan acara Kaprodi Menyapa. Acara dilaksanakan secara daring melalui Instagram Live pada akun HMJ KPI UMY dan Official KPI UMY. Kegiatan dilaksanakan pada  Senin (08/02) pukul 18.30-20.00 WIB. Acara ini dipandu oleh Amir Hamzah, ketua HMJ KPI UMY dengan menghadirkan Ketua Program Studi KPI UMY, Twediana Budi Hapsari, Ph.D sebagai narasumber. Tujuan diadakannya acara ini yaitu sebagai media komunikasi antara mahasiswa dan  dosen mengenai pertanyaan seputar  perkuliahan.

Acara ini dibuka langsung oleh Amir Hamzah sebagai pemandu acara. Kemudian disusul dengan tanya jawab. Pertanyaan pertama terkait magang, dimana Twediana menegaskan, “Mahasiswa harus memenuhi syarat yang sudah ditentukan prodi. Diantaranya, wajib menyelesaikan seluruh kuliah praktik. Sebagaimana untuk mahasiswa kosentrasi komunikasi wajib menyelesaikan Praktik Profesi Komunikasi Dakwah (PPKD), sedangkan untuk kosentrasi konseling wajib menyelesaikan mata kuliah Mikro Konseling. Kemudian dengan keadaan pandemi seperti ini, maka mahasiswa bebas menentukan tempat magang sesuai daerah masing-masing.” Jelas Twediana.

Pertanyaan semakin variatif di tengah acara, diantaranya mengenai proposal skripsi, wisuda, student exchange hingga pertanyaan mengenai fiksasi tanggal perkuliahan semester baru. Untuk proposal skripsi, output yang diharapkan dalam proposal skripsi adalah mahasiswa mempersiapkan proposal sebaik mungkin, yang terpenting tidak lupa berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Skripsi (DPS). Terkait wisuda, mahasiswa diharapkan  telah melakukan yudisium 2 bulan sebelum wisuda diselenggarakan.

Terakhir yaitu mengenai program Student Exchange.dimana Twediana menyarankan kepada mahasiswa untuk aktif memantau berita mengenai pendaftaran melalui akun media sosial International Relation Office UMY (IRO). Acara ini ditutup dengan pertanyaan seputar nilai minimum kelulusan mahasiswa KPI UMY dan syarat menjadi wisudawan terbaik dan berpredikat Cumlaude. Syarat kelulusan adalah mahasiswa memilki nilai minimum Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 2,0. Sedangkan untuk menjadi wisudawan terbaik ditentukan dari nilai IPK tertinggi dan lama masa studi. Untuk mendapat predikat Cumlaude mahasiswa harus memiliki nilai IPK minimal 3,5 dan maksimal masa pendidikan adalah 8 semester.

Tidak hanya itu, Twediana juga menegaskan bahwa perkuliahan semester genap akan dimulai pada Senin (15/02). Kemudian pelaksaannya secara daring dan  luring khusus bagi mahasiswa semester 2. Persyaratannya yaitu kembali ke Yogyakarta minimal 2 minggu sebelum perkuliahan dimulai dan telah melakukan karantina mandiri.

Acara berlangsung dengan lancar. Tidak lupa Twediana juga berpesan, “Semangat masa pandemi dan semuanya terbatas. Sebaiknya jangan sampai membatasi kreativitas dan tetap semangat.” Ujar Twediana. Acara ditutup dengan foto bersama secara virtual. *fthy – ICC Jurnalistik